Sabtu, 24 Mei 2014

Dahlan Iskan Dukung Pasangan Jokowi-JK

Jakarta, Aktual.co — Pasangan Capres-cawapres Joko Widodo - Jusuf Kalla (JK), mendapat dukungan dari Kemeneg BUMN, Dahlan Iskan (DI) yang diungkapkan saat JK dan DI bertemu di Bandara Sepinggang, Balikpapan, Kaltim.

"Pasangan Jokowi-JK mendapat tambahan dukungan penting dari Dahlan Iskan. Saat transit di Bandara Sepinggan Balikpapan dalam kunjungan ke Samarinda, keduanya pun sempat berbincang-bincang sambil menunggu penerbangan lanjutan," kata Media Officer JK, Husain Abdullah, ditulis Minggu (25/5).

Dalam pertemuan singkat tersebut, lanjut dia, JK sempat menanyakan kepada DI apakah mendukung dirinya dan Jokowi pada Pilpres yang dijadwalkan Juli 2014.

Menurut Husain, DI secara lugas mengatakan siap mendukung Jokowi-JK. Alasannya, Capres Jokowi sudah sulit terbendung.

"Jokowi mengatakan, arus besar kecintaan rakyat tidak bisa dibendung itu realitas politik saat ini," katanya menirukan ucapan Jokowi.

Media Officer JK ini mengatakan, DI sempat mengatakan, apabila calon lain ngotot jadi Presiden, masih ada pertimbangan apakah yang lain dicintai rakyat seperti Jokowi.

Pada kesempatan itu DI mengatakan, Jokowi dicintai rakyat dan sulit terbendung, itulah sebabnya dia mendukung pemenangan pasangan Jokowi-JK. (Ant)

Belajar Gitar

Jelang Pilpres Gubernur Bali Ingatkan Soal "Nyame Braya"

Jakarta, Aktual.co — Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengingatkan masyarakat mengenai konsep "nyame braya" atau persaudaraan menjelang pelaksanaan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2014.

"Utamakan persaudaraan (menyamebraya). Jangan gara-gara pemilu kita musuhan," katanya di Denpasar, Minggu (25/5).

Menurut dia, masyarakat diharapkan menggunakan hak pilihnya untuk memilih pemimpin negara untuk masa pemerintahan lima tahun ke depan.

Dia juga mengimbau masyarakat untuk melaksanakan kebebasan dalam menggunakan hak pilih tanpa ada dorongan orang lain namun menggunakan hati nurani.

"Gunakan hak pilih dan gunakan kebebasan. Itulah demokrasi," imbuhnya.

Sehingga meskipun berbeda pandangan dan pilihan, namun orang nomor satu di Pulau Dewata itu menginginkan agar masyarakat kembali mengingat nilai persaudaraan.

Dengan demikian, maka diharapkan tidak terjadi konflik yang mewarnai pesta demokrasi rakyat lima tahun sekali itu.

Mantan Kepala Polda Bali itu juga mengingatkan para pegawai negeri sipil untuk tidak berpihak pada kandidat meski pun mereka memiliki hak pilih.

"PNS harus netral walaupun memiliki hak politik memilih," tegasnya.
 

Jumat, 23 Mei 2014

Idrus Bakal Sambut Prabowo di Tanwir Muhammadiyah

Jakarta, Aktual.co — Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham menyatakan partai berlambang Pohon Beringin itu tetap solid mendukung pasangan presiden dan wakil presiden yang didusung Koalisi Merah Putih, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

"Saya yakin, seluruh kader tetap solid memberikan dukungan kepada pasangan Prabowo-Hatta," ungkap Idrus Marham kepada wartawan di Samarinda, Jumat (23/5).

Idrus Marham hadir di Samarinda bersama Edi Prabowo dalam rangka persiapan menyambut kedatangan Prabowo Subianto pada Tanwir Muhammadiyah Sabtu (24/5), sekaligus akan melantik tim pemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden yang diusung Koalisi Merah Putih Kaltim.

Pada rapat persiapan tersebut, juga turut hadir tiga ketua DPD Partai pengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo-Hatta yakni, Ketua DPD Partai Gerindra Ipong Muchlissoni Ketua DPW PPP Rusman Ya'qub dan Ketua DPW PAN Kaltim Darlis Pattolangi.

Diakui Idrus Marham, sebelum pelaksanaan rapat pleno, terjadi hiruk-pikuk di tubuh Partai Golkar terkait dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo-Hatta.

Namun, kata dia, setelah Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie menyampaikan alasan mendukung pasangan Prabowo-Hatta, para kader menyatakan akan mengambil peran terdepan dalam memenangkan pasangan presiden dan wakil presiden dari Koalisi Merah Putih itu.

"Memang, selama ini terjadi hiruk-pikuk di tubuh Partai Golkar, namun tadi malam (Kamis) setelah pak ARB menyampaikan alasan mendukung Prabowo-Hatta maka seluruh kader sudah menyatakan akan mengambil peran terdepan dalam memenangkan Prabowo-Hatta," katanya.

Dia mengatakan, Partai Golkar mendukung Prabowo-Hatta demi menjawab bagaimana Bangsa Indonesia bisa lebih maju, sebab kami menilai, Prabowo merupakan sosok yang pantas memimpin bangsa ini. Keputusan itu diambil melalui kajian yang mendalam. Jadi, saya sangat yakin, seluruh kader mendukung keputusan tersebut," ungkap Idrus Marham.

(Ant)

Belajar Teknik Gitar

Jokowi-JK Didukung LSM, Prabowo-Hatta Didukung Kelompok Anti Nekolim

Jakarta, Aktual.co — Persaingan Joko Widodo-Jusuf Kalla dan Prabowo-Hatta Rajasa menuju Istana sangat ketat. Karena masing-masing calon memiliki pendukung yang sama-sama fanatik.

"Persaingan akan berlangsung sangat ketat, karena terlihat masing-masing pasangan calon memiliki pendukung yang sama-sama fanatik," kata pengamat politik Zamzami A Karim di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Jumat (23/5).

Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Politik Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang itu mengatakan, Prabowo umumnya didukung oleh kelompok Islam dan kelompok anti neokolonialisme dan neoimperialisme. Mereka juga anti terhadap intervensi asing terhadap politik dalam negeri Indonesia. Sedangkan Joko Widodo (Jokowi) didukung oleh kelompok nasionalis, terutama LSM yang menyuarakan demokratisasi dan aktifis HAM.

Ditambahkannya, Jokowi merupakan tipe pekerja, administrator dan eksekutor kebijakan yang piawai untuk mendorong pemerintahan yang melayani dan bersih dari KKN. Tetapi sayangnya Jokowi sama juga dengan Jusuf Kalla yang tidak suka formalitas dan cenderung liberal kurang tajam dalam visi.

"Apa yang dimaksudkan dengan 'Indonesia Hebat' itu belum cukup kuat makna operasionalnya," kata Zamzami.

Sebaliknya, Prabowo menurut Zamzami memiliki tipe "grand vizier", ideolog dan punya "visi nation dan character building", menjadikan Indonesia yang lebih bermartabat. Agak punya makna operasional dan menggerakkan," kata Zamzami.

Sementara Hatta Rajasa menurut Zamzami adalah tipe organisatoris piawai yang kurang diperhitungkan banyak pengamat.

"Tetapi sekali lagi Prabowo menyandang masalah masa lalu yang misterius tentang HAM, terlepas benar tidaknya tuduhan tersebut dan sejarah selalu jadi milik para pemenang," kata Zamzami.

Menurut Zamzami Indonesia berhak memiliki pemimpin baru yang mendorong rakyat secara bersama-sama untuk memandang masa depan. 
(Ant)

Cara Belajar Gitar

Kamis, 22 Mei 2014

PKB Kerahkan Ratusan Dai Untuk Menangkan Jokowi-JK

Jakarta, Aktual.co — Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Sukabumi rencananya akan mengerahkan ratusan dai dan ulamanya untuk ikut memenangkan calon presidennya Joko Widodo-Jusuf Kalla di Pemilihan Presiden RI 2014.

"Sudah banyak dai atau penceramah dan ulama yang menyatakan diri siap memenangkan Jokowi-JK untuk menjadi Presiden dan Wapres periode 2014-2019, bahkan dai yang tergabung di PKB juga akan kami kerahkan untuk memenangkan pilpres ini," kata Ketua Dewan Pimpinan Cabang PKB Kabupaten Sukabumi, Asep Supriatna, Jumat (23/5).

Menurut Asep, rencananya setiap dai dan ulama yang akan dikerahkan di setiap kecamatan minimalnya 15 orang, sehingga jumlah totalnya mencapai 705 dai dan ulama yang tersebar di 47 kecamatan, namun tidak menutup kemungkinan jumlah pemuka agama yang ikut bergabung akan terus bertambah.

Lebih lanjut, pihaknya juga akan melakukan istigosah yang akan melibatkan ribuan santri, pemuka agama, ulama, dai dan kyai untuk bersama-sama mendoakan pasangan Jokowi-JK agar bisa memenangkan pilpres yang akan digelar pada 9 Juli mendatang. Selain itu, dengan dukungan dan doa ini akan membantu untuk memuluskan langkah capres dan cawapres yang diusung oleh koalisi empat partai politik yakni PKP, PDI Perjuangan, Partai Nasdem dan Partai Hanura ditambah satu parpol yang baru menyatakan diri bergabung yakni Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).

"Tidak hanya di Kabupaten Sukabumi saja yang akan mengerahkan tokoh agama dan santri untuk memenangkan duet Jokowi-JK di daerah lain pun akan melakukan hal yang sama dan kami yakin capres yang kami usung ini akan memenangkan pilpres dengan suara yang telak walaupun koalisi yang kami bangun tidak menggunakan "tenda besar"," tambahnya.

Di sisi lain, dengan pengerahan pemuga agama Islam ini adalah untuk menghadang isu SARA yang dilontarkan oleh oknum yang tidak senang serta takut dengan majunya Jokowi-JK sebagai pasangan capres dan cawapres. Karena selama ini kedua calon tersebut adalah orang yang bersih, jujur dan tegas sehingga satu-satunya jalan menjegal langkah keduanya adalah dengan cara melemparkan isu SARA yang khususnya ditujukan kepada Jokowi.

Namun demikian, masyarakat pun sudah paham dan cerdas dalam memilih calon pemimpin bangsa ini ke depan, sehingga isu-isu negatif dipastikan akan mati di tengah jalan, bahkan pihaknya optimis khusus untuk di Kabupaten Sukabumi suara masyarakat yang akan diberikan kepada pasangan Jokowi-JK lebih dari 60 persen. (Ant) (Sumber Aktual.co)

Cara Belajar Gitar

Koalisi Parpol Tak Pengaruhi Pemilih

Jakarta, Aktual.co —  Pengamat hukum dan politik Universitas Nusa Cendana Kupang, Nicolaus Pira Bunga berpendapat dinamika koalisi Parpol yang terus bergulir diyakini tidak akan berpengaruh terhadap pemilih dalam menentukan pilihannya pada Pilpres. saat pemilu.

"Ini (dinamika koalisi Parpol) sudah sering terjadi menjelang dan saat pemilu diberbagai tingkatan Pilkada dan Pilpres sebelumnya dan hasilnya tidak selalu sesuai prediksi karena kepentingan elit parpol tidak sejalan dengan keinginan pemilih di akar rumput," katanya di Kupang, Jumat (23/5).

Ketidaksesuaian kepentingan antar elite partai dan pemilih di akar rumput itu terjadi karena koalisi yang selama ini digagas dan disepakati lebih kental dengan kepentingan pribadi dan golongan ketimbang kepentingan publik yang umumnya lebih menghendaki figur dan program untuk kesejahteraan.

Dosen pada Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang itu berpendapat bahwa sulit memang untuk menghindari koalisi dengan sistem barter kepentingan, meskipun pada sisi tertentu koalisi juga sering memmbicarakan kepentingan publik walaupun tidak signifikan dimunculkan.

"Seperti bukan rahasia umum lagi saat ini bahwa tak ada Koalisi tanpa syarat, sehingga pasangan bakal capres-cawapres Jokowi-Jusuf Kalla dan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa juga harus mengumumkan daftar nama kandidat menteri dalam kabinetnya kepada publik," tutupnya. (Sumber Aktual.co)

SDA Tersangka, Gerindra: Tak Ada Pengaruh Koalisi

Jakarta, Aktual.co — Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengaku penetapan Ketua Umum PPP Suryadharma Ali (SDA) sebagai tersangka terkait dugaan korupsi penyelenggaraan dana haji 2012-2013 oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), tidak mempengaruhi komponen koalisi partainya dalam mengusung Prabowo-Hatta.

"Tidak berpengaruh. Tetap solid dan kuat semua partai (yang) koalisi," kata Muzani kepada wartawan, di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Jumat (23/5).

Oleh karena itu, sambung Muzani, tidak ada perubahan strategi dalam tubuh koalisi Indonesia Raya itu, terkait dengan penetapan tersangka dari pentolan PPP itu. Pasalnya, strategi koalisi masih dalam penggodokan oleh masing-masing partai pendukung.

"Strateginya dari kemarin lagi terus dibicarakan," tandasnya.(Sumber Aktual.co)

Pengalaman Walikota dan Gubernur, Strategi Menangkan Pilpres 2014

Jakarta, Aktual.co — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) hanya mengandalkan pengalaman Jokowi sebagai walikota Solo dan Gubernur Jakarta untuk memenangkan pilres menghadapi Prabowo Subianto.

"Kalau lihat pengalaman Jokowi menjadi walikota dan gubernur Jakarta, dia pernah di pemerintahan, tahu birokrasi, berinteraksi dengan masyarakat. Sementara capres lain hanya berada struktural kesatuan. Jadi harus kita lihat Jokowi menyelesaikan secara riil," ujar politisi senior PDIP, Pramono Anung di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (22/5).

Wakil Ketua DPR RI itu juga mengaku, saat ini, pertarungan figur, antara Jokowi dan Prabowo Subianto

"Jokowi miliki kelebihan yang tak dimiliki orang lain, mampu mengerjakan apa yang dianggap tak bisa dikerjakan. Misalnya menutupi kekurangan beras dengan bekerja sama dengan Provinsi Sulawesi Selatan," katanya. (Sumber Aktual.co)

Cara Belajar Gitar

Pimpinan DPR Bahas Usulan Perppu Pilpres KPU

Jakarta, Aktual.co — DPR menindaklanjuti permintaan atau usulan Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan penerbitan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Pemilihan Presiden. Siang ini, pimpinan DPR mengagendakan rapat seluruh fraksi untuk membahas hal tersebut.

Usulan ini sebelumnya disampaikan KPU dalam beberapa kesempatan. Dan, usulan sudah disampaikan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Kemendagri kemudian menindaklanjutinya dengan membuat draft Perppu Pilpres

Alasan KPU, UU Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pilpres sudah tidak selaras lagi dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2012, tentang Penyelenggara Pemilu.

Anggota Komisi II DPR Nanang Samudra mengatakan, rapat yang digelar pimpinan mengacu pada penyelenggaraan pemilihan legislatif 9 April lalu. Dimana pelanggaran demi pelanggaran terjadi hampir di semua daerah pemilihan.

"Indikatornya penyelenggaraan Pileg kemarin, dari pelanggaran etik, administrasi dan pidana," kata Nanang di Gedung DPR, Senayan, Kamis (22/5).

Keseluruhan pelanggaran tersebut, lanjutnya, dilakukan secara sistematis, terstruktur dan masif. Dalam hal ini Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu kemudian menindaklanjuti laporan yang ada dengan memberikan rekomendasi pemecatan terhadap penyelenggara pemilu.

"Kami khawatir kejadian pada pileg itu akan terulang pada pilpres 9 Juli mendatang," jelas Anggota Fraksi Demokrat itu.(Sumber Aktual.co)

Jokowi-JK Lebih Jujur Ketimbang Prabowo-Hatta

Jakarta, Aktual.co — Direktur Eksekutif Lingkaran Survei Indonesia yang juga pendiri Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA, dalam akun twitter resminya @DennyJA_WORLD, menuturkan kalau publik nenilai dalam memilih bakal capres dan cawapres nanti, lebih mengutamakan kepada kejujuran. Dan dari segi kejujuran pasangan, menurut dia,  Prabowo Subianto - Hatta Rajasa, kalah dari pasangan Joko Widodo (Jokowi) - Muhammad Jusuf Kalla.

"Dari sisi kejujuran pemimpin untuk menjalankan pemerintahan bersih korupsi, Jokowi unggul telak," katanya, Kamis (22/5).

Dikatakan Denny, berdasarkan hasil survei pada bulan Mei, nilai persentase Jokowi unggul sekitar 29 persen dari nilai kejujurannya. Bahkan publik yang menilai Jokowi jujur mencapai 77,3 persen. Sementara publik yang menilai Prabowo jujur hanya 54,9 persen.

"Untuk sementara, pemilih lebih mempercayai Jokowi yang lebih jujur dan lebih mampu menjalankan program pmerintahan yang bersih korupsi. Namun masih ada waktu 40 hari bagi Prabowo untuk mengejar ketertinggalannya," katanya (Sumber Aktual.co)

Cara Belajar Gitar

Poempida: Luhut dan Golkar Bentuk Perbedaan Terang

Jakarta, Aktual.co — Adanya perbedaan dalam berorganisasi merupakan hak dan hal yang biasa, tergantung bagaimana perbedaan itu diartikan.

Seperti yang terjadi saat ini di tubuh Partai Golkar, dalam mendukung calon presiden dan calon wakil presiden  dari PDI Perjuangan. Padahal, berdasarkan hasil rapimnas dan keputusan Ketua Umum Aburizal Bakrie, diputuskan untuk mendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

"Saya melihat itu suatu perbedaan pendapat yang biasa saja. Jadi ya tidak masalah. Kalau kader lain akan melakukan hal serupa maka itu tergantung dari pilihan masing-masing," kata Poempida, kepada aktual.co, di Jakarta, Kamis (22/5).

Menurut Poempida, perbedaan itu dapat ditunjukan baik secara terang maupun sembunyi-sembunyi, dan keputusan politisi senior Partai Golkar Luhut Binsar Panjaitan yang menyatakan keluar dari partai berlambang beringin itu, dinilai sebagai perbedaan yang ditunjukan dengan terang.

Keputusan Luhut itu diambil, setelah terjadi silang pendapat terkait dukungan di Pemilu presiden (Pilpres) 2014, dimana wakil ketua dewan pembina partai Golkar itu mendukung Jokowi-JK.

"Ada yang berani secara terang benderang, ada yang diam-diam tidak terlihat, bahkan ada yang hanya kemudian berbeda di bilik suara saja," paparnya.(Sumber Aktual.co)

KPU Siapkan Berkas Respon Permohonan Sengketa di MK

Jakarta, Aktual.co — Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengakui pihaknya telah menyiapkan semua berkas yang diperlukan dalam menghadapi sidang soal perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) legislatif di Mahkamah Konstitusi (MK), pada Jumat (23/5) esok.

Menurut Komisioner KPU, Hadar Nafis Gumay, pihaknya berkewajiban untuk menyerahkan respon soal pengajuan perkara yang dilakukan oleh sejumlah peserta pemilihan legislatif.

"Kami berkewajiban menyerahkan respons kami terhadap permohonan itu ke MK, mungkin nanti malam," kata Hadar, di RSPAD, Jakarta Pusat, Kamis (22/5).

Saat ini, sambung Hadar, telah mempersiapkan dokumen terkait permohonan sesuai yang diterima KPU. Salah satunya, dengan mengumpulkan seluruh ketua KPU daerah terkait dengan persoalan sengketanya.

"Seluruh persoalan sengketa pemilu itu telah ditelaah untuk kemudian direspons secara tertulis untuk diserahkan kepada MK," tandasnya.(Sumber Aktual.co)